Asyiknya Cari Kerang di Pantai Dasun

Cari kerang di Pantai Dasun Lasem

Matahari mulai condong ke barat. Tanda sore telah tiba. Di Pantai Dasun, sore adalah waktu yang paling pas untuk menikmati suasana pantai. Apalagi, bulan ini bersamaan dengan musim kerang di Muara Sungai Dasun. Orang tua, muda, dan anak-anak sore itu terlihat asyik duduk dalam air setinggi lutut pria dewasa untuk mencari kerang putih, sebuah kerang yang hanya bisa dicari di dekat muara sungai.

Sore itu, komunitas Dasun Heritage Society dan Komunitas Rumah Baca Pamotan ikut nimbrung warga Dasun yang asyik mencari kerang di dekat muara Sungai Dasun. Mereka mencari kerang dengan cara gogo atau jongkok. Dalam posisi itu, mereka memasukkan tangan di dalam air dan memeriksa di dalam pasir sekitar 1-2 cm apakah ada kerang atau tidak.

Karena air laut saat itu pasang, jadi mencari kerang dengan cara gogo. Jika air laut surut, kita tidak usah berbasah-basahan. Sebab, di atas pasir pantai, kita cukup mencari leng atau sarang kerang berada.

Cari kerang di Pantai Dasun Lasem
Cara mencari kerang dengan metode gogo. (Foto: Exsan)

Saat itu, banyak orang yang mencari kerang di Pantai Dasun ini, mulai dari penduduk Dasun di timur muara sungai sampai penduduk Layur di barat muara sungai. Karena hanya di dekat muara sungailah kerang berada. Dan, waktu yang paling pas mencari kerang atau bukur sekitar pukul 15.30-17.30, karena cahaya matahari tidak terlalu menyengat sekaligus kita bisa melihat sunset di Pantai Dasun yang indah.

Aktivitas di Pantai Dasun Lasem
Anak-anak turut meramaikan acara dengan berenang di tepi laut. (Foto: Exsan)

Selain mencari kerang, anak-anak Dasun biasanya juga asyik mandi di Muara Sungai Dasun. Mereka banyak melakukan atraksi-atraksi berenang yang mengasyikan, seperti salto, berenang dengan terlentang, berlomba berlama-lama menahan nafas di dalam air, dan sebagainya. Mereka juga asyik bermain dengan pasir pantai membuat candi-candian dan rumah-rumahan serta bermain sepakbola batok kelapa.

Bagi anak-anak Dasun, pantai dan muara Sungai Dasun adalah tempat bermain yang mengasyikan. Meskipun mereka bermain di pantai harus dengan pantauan orang dewasa.

Pukul 17.30, rombongan komunitas beranjak pulang. Selepas salat Magrib, kerang yang didapat tadi disantap ramai-ramai dengan menu pindang kerang. Bahan membuat pindang kerang cukup sederhana, yaitu bawang putih, bawang merah, cabai, garam, merica, tomat, dan kerang. Masakan pindang biasanya dimasak dengan tempe sebagai masakan khas Lasem-Rembang. Namun, kerang juga dapat dimasak pindang.

Pindang kerang yang sudah matang aromanya sungguh menggoda. Ditambah dengan penampilan kerang yang sudah merekah, membuat setiap orang yang melihat pasti segera ingin menyantap. Dipadu dengan nasi putih hangat, puluhan kerang yang dipindang tadi disantap bersama-sama di rumah koordinator Dasun Heritage Society, Angga Hermansah. Kondisi di luar sedang gerimis, menyantap pindang kerang hangat hasil mencari sendiri, sungguh kenikmatan tiada duanya.

Author

  • Panggil saja Exsan. Mahasiswa Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Semarang. Tinggal di Dasun, Lasem, Rembang. Aktif di Komunitas Dasun Heritage Society, Komunitas Rumah Baca Pamotan dan Rumah Buku Simpul Semarang.

Ingin bergerak bersama #kesengsemlasem?

Kami selalu menantikan kawan-kawan lain yang berminat untuk bergerak bersama #KesengsemLasem. Bagikan pengalaman dan foto kamu kepada masyarakat luas dengan mengirimkan artikel dan foto kamu sekarang!

Selengkapnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *