Cobek Batu Warugunung 105mm

Rp 139.000

Sejak abad 19, pengrajin cobek batu Desa Warugunung telah membuat cobek dan lumpang/lesung secara tradisional. Pengalaman panjang pengrajin menatah batu alam telah memoles ketrampilan yang diturunkan pendahulunya untuk menghasilkan cobek berkualitas. Tersedia dalam satu ukuran dengan diameter 10,5cm.

Stok 3

Cobek batu barangkali merupakan satu-satunya peralatan dapur dari jaman batu yang masih digunakan hingga saat ini. Karakter batu yang kuat menjadikannya aman dan kuat. Tahan gerus dan tidak mudah terkelupas membuat proses penghalusan bahan makanan menjadi lebih mudah dan lebih tak mencemari bahan makanan serta awet dibandingkan cobek dari bahan lainnya.  Di beberapa daerah di Pulau Jawa,  cobek dan muntu, pasangannya, diberikan kepada pengantin baru sebagai pesan agar pasangan tersebut harus bekerja sama seperti cobek dan muntu. Tidak heran apabila cobek batu masih banyak digunakan di dapur-dapur mereka yang setia pada cita rasa khas masakan tradisional, maupun ditempatkan di sudut-sudut istimewa sebagai ornamen historik –estetik tradisional Indonesia.

Pengrajin cobek batu Desa Warugunung sejak lama membuat cobek dan lumpang/lesung secara tradisional. Pengalaman panjang pengrajin menatah batu alam telah memoles ketrampilan yang diturunkan pendahulunya untuk menghasilkan cobek berkualitas.  Di sebuah rumah abad ke-19 di Pecinan Lasem bahkan masih dijumpai lumpang/lesung buatan pengrajin Desa Warugunung yang  telah digunakan secara turun temurun oleh penghuninya.

Dibuat dalam 4 ukuran diameter (20 cm; 23 cm; 26 cm; 32 cm) dan dilengkapi dengan muntunya, cobek batu Warugunung dapat memenuhi beragam kebutuhan di dapur Anda. Disertai dengan tips perawatan cobek batu, diharapkan cobek batu Warugunung dapat bertahan lama tidak hanya dalam membantu Anda menciptakan berbagai hidangan penuh cita rasa, tetapi juga memelihara persahabatan Anda dengan Lasem.

Mari bergerak bersama kami, cintai warisan budaya Indonesia, lestarikan dan berikan harapan pada komunitas!

Spesifikasi

Dimensi

Diameter = 10,5cm
Berat = 2kg

Material

Batu sungai

Warna

Abu-abu

Pemesanan

Barang Stok.

Proses Pembuatan

Proses pembuatan cobek traditional ini memakan waktu 3 jam

Perawatan

Tips untuk pemakaian cobek batu pertama kali

  1. Cuci cobek dan muntu dengan air, lalu keringkan
  2. Tabur garam/ampas kelapa secukupnya, gerus garam ke sekeliling permukaan giling cobek, hingga garam/ampas kelapa berwarna keabuan/kehitaman dan mengangkat kotoran di cobek.
  3. Cuci cobek dengan air dan keringkan
  4. Bisa mengulangi proses penggerusam garam/ampas kelapa jika dibutuhkan
  5. Ambil kunyitkan, gosokkan kunyit ke seluruh permukaan giling cobek dan muntu, biarkan 5 menit
  6. Cuci cobek dan muntu dengan sabut kasar, keringkan
  7. Lumuri tempat giling cobek dengan minyak, biarkan 15 menit hingga 1 hari.
  8. Cuci cobek dengan sabun cuci piring, keringkan
  9. Simpan di tempat kering, cobek siap dipakai.

Tips untuk perawatan cobek:

  1. Bilas dengan air segera setelah digunakan agar tidak ada noda warna bahan makanan tertinggal
  2. Cuci cobek dengan sabut kasar atau sikat plastik dan sabun cuci piring biasa atau kamu bisa mencuci cobek dengan campuran satu liter air dan dua sendok teh baking soda.
  3. Bilas cobek dengan air hangat jika perlu menghilangkan minyak dan sabun
  4. Keringkan hingga benar-benar kering
  5. Secara periodik gosokkan/haluskan beras kering di atas cobek untuk melenyapkan aroma dan noda membandel