Banyak yang bertanya, bisakah kita naik kereta api langsung turun di Lasem? Di zaman dulu, kereta api adalah salah satu alat transportasi unggulan yang singgah dan melintasi Lasem. Tapi, sayang, sekarang sudah tidak lagi. Kenapa?
Siapa pernah ke Lasem atau minimal mendengar tentang Lasem, bisa dipastikan tahu tentang bangunan ikonik di sana: Lawang Ombo.
Bangunan-bangunan bersejarah yang ada di Lasem, baik itu klenteng, pesantren, hingga rumah.
Geotag ini dibuat sebagai laporan Agni Malagina dan Feri Latief untuk National Geographic Indonesia “Corong Candu di Tepian Utara Jawa” edisi Februari 2016. Kemudian, peta ini digunakan untuk kepentingan Pokdarwis Karangturi Lasem, umum, dan bersifat terbuka.
Lawang Ombo bertetangga dengan Klenteng Cu An Kiong, klenteng utama dan tertua di Lasem. Di sekitarnya masih ada segelintir rumah serupa, sehingga kawasan ini diduga merupakan tapak permukiman awal Cina Lasem.
Lanskap kota terpenting Pecinan Lasem adalah tiga buah klenteng yang menjadi poros pesonanya, Klenteng Cu An Kiong di Dasun Gambiran, Klenteng Bao An Bio di Karangturi, dan Klenteng Gio Yong Bio di Babagan. Tulisan pertama Kesengsem Lasem ini akan membahas klenteng berlanggam klasik Fujian di Lasem, yaitu Cu An Kiong – Ci An Gong (Istana kebajikan dan kedamaian).
